Ai-Bi

Minggu, 23 Oktober 2011

Indah Ariani

"Tuliskan semua yang kamu rasakan di kaca atau apa saja. Lalu hapus. Dan kau tak akan bersedih lagi."

KALIMAT-KALIMAT itu terngiang lagi di benak Ai-Bi. Gadis kecil bermata bintang itu ragu-ragu melakukan apa yang dianjurkan Paman Han, lelaki yang pernah ditemuinya dalam mimpi. Ai-Bi bimbang. Di kaca mana ia harus tuliskan lara? Kaca jendela, kaca meja, atau cermin dalam kamarnya? Atau pada kaca piring dan gelas yang jumlahnya terus

...

Berita Lainnya