Mashuri
Pejantan Matahari

Minggu, 21 Agustus 2011

karena namamu, aku pergi ke bantaran kabut
serupa cahya tanpa mata, aku diam dalam kata;
di sajak, kuhantarkan jejak meski lantak
luka disamarkan balutan rima,
meski wajah ditembus sinar dengan bias berlaksa

namamu serupa pisau di ingatanku
menyeretku ke galau batu-batu
hingga riwayatku tumbuh di debu
sekarat terjerat muasal, dipenggal tumbal
hayat

esok, bila ada yang berkokok, sebut ia pejantan
matahari
ia yang didahului fajar, geletarkan birahi
tepati...

Berita Lainnya