GURUN
Selasa, 1 Maret 2011
Api di langit, api di bukit-bukit, dan apiYang berkobar dalam batu-batu, kerikilDan pasir yang bertebaran: api yang membakarDetik-detik yang hidup demi api sendiri.
Lembah ini dulu ranjang yang sabar bagiBanjir dan hujan, kini bertahan senantiasaDalam terik siang. Di balik cadar kesunyiannyaYang menyala-nyala, hidup yang hibukDikaburkan suara-suara kaburYang membutakan pikiran
Kecuali bila sebuah jeda muncul tiba-tibaDalam nyanyian seran