Kafe

Minggu, 6 Februari 2011

  • Wendoko
    19.24

    PEREMPUAN ITU di depannya--di balik laptop yang terbuka, dan secangkir kopi yang mengepulkan uap tipis.

    Ia baru menyadari dua puluh menit kemudian--sejak ia masuk ke kafe, memesan kopi, duduk, dan menjawab beberapa SMS yang masuk. Lalu menyesap kopi, menatap sekenanya ke plafon yang dicat hitam, dinding berwarna krem-muda, kaca-kaca, dan pohon plastik di satu sudut--sampai matanya membentur pada perempuan itu.

    Dan ia tak tahu kapan pere

    ...

  • Berita Lainnya