Reformasi

Minggu, 12 November 2006

Kalau mendengarkan keluh-kesah yang berbau politis, saya lebih tertarik dengan orang-orang biasa dibanding orang-orang luar biasa. Orang biasa itu misalnya pedagang kaki lima, makelar, pegawai kecamatan, dan tukang ojek. Orang luar biasa adalah pengamat politik serta para politikus itu sendiri. Orang-orang biasa berbicara lebih jujur dan spontan.

Nah, kemarin dulu, saya ngobrol dengan Asep Suharya, tukang ojek sekaligus guru--saya tak tahu yang ma

...

Berita Lainnya