Nyepi

Putu Setia
@mpujayaprema

Esok hari, kehidupan seperti berhenti di Bali. Tak ada mobil bergerak di jalanan. Baliho partai yang memenuhi tikungan jalan, bebas dari cemoohan, karena tak ada orang berlalu-lalang. Pelabuhan dan bandar udara ditutup. Ini bukan lantaran kabut asap, Bali tak punya hutan, apa yang dibakar. Umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka dan Bali masih boleh menutup diri.

Nyepi tentu hakekatnya adalah sepi. Dalam kesepian dan kesunyian kita belajar untuk mendengar dan sesekali berhenti berbicara. Ayo dengarkan apa kata orang, jangan cuma meminta orang untuk mendengar suara kita. Tapi, karena orang lain juga melakukan hal yang sama, lalu apa yang didengar? Televisi dan radio tak boleh siaran-kecuali lewat parabola atau Internet. Ya, dengarkan suara hati. Cobalah kita bertanya pada hati dan dengarkan apa jawabnya.

Minggu, 30 Maret 2014

Putu Setia
@mpujayaprema

Esok hari, kehidupan seperti berhenti di Bali. Tak ada mobil bergerak di jalanan. Baliho partai yang memenuhi tikungan jalan, bebas dari cemoohan, karena tak ada orang berlalu-lalang. Pelabuhan dan bandar udara ditutup. Ini bukan lantaran kabut asap, Bali tak punya hutan, apa yang dibakar. Umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka dan Bali masih boleh menutup diri.

Nyepi tentu hakekatnya adalah sepi. Dalam kesepian dan

...

Berita Lainnya