Pulang

Putu Setia

Ini bukan perbincangan soal novel. Ini sekadar renungan tentang pulang. Pulang dalam bentuknya yang sederhana, pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah kelahiran. Betapa orang rindu akan pulang karena di sana mereka kembali menemukan jati dirinya, berkumpul dengan orang-orang yang sulit untuk dilupakan. Pulang adalah sebuah ritual yang sulit dirumuskan dengan kata-kata, tak bisa dituturkan lewat Twitter yang hanya 140 huruf.

Karena itu, saya tak ingin mencemooh mereka yang hari ini masih berjuang untuk pulang, meninggalkan Jakarta yang selama ini menjadi padang pertempuran untuk meraih harta. Tak semua orang menang dalam "pertempuran duniawi" itu. Ada yang masih berstatus pembantu rumah tangga, kesehariannya melayani majikannya, menonton televisi dari balik pintu kamar yang sempit atau duduk bersimpuh di samping kursi majikannya yang sering kosong. Ada yang bekerja di pabrik yang pengap, makan seadanya di saat jeda, dan tidur berdempetan di kamar kos. Atau berjualan di kaki lima, yang setiap saat didatangi polisi pamong praja karena dianggap tidak tertib padahal mereka selalu tertib membayar uang keamanan.

Minggu, 4 Agustus 2013

Putu Setia

Ini bukan perbincangan soal novel. Ini sekadar renungan tentang pulang. Pulang dalam bentuknya yang sederhana, pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah kelahiran. Betapa orang rindu akan pulang karena di sana mereka kembali menemukan jati dirinya, berkumpul dengan orang-orang yang sulit untuk dilupakan. Pulang adalah sebuah ritual yang sulit dirumuskan dengan kata-kata, tak bisa dituturkan lewat Twitter yang hanya 140 huruf.

Karena

...

Berita Lainnya