Surat untuk Romo

Minggu, 26 Februari 2012

Putu Setia

Yang mulia Romo Imam. Saya kehilangan Romo setelah Romo balik ke Karanganyar, menetap di padepokan yang asri di Dusun Kemuning, di bukit teh Gunung Lawu. Dengan berat hati surat ini saya tulis setelah subuh, seperti kebiasaan kita berbincang di waktu lalu. Mau apa lagi, untuk BBM-an tak mungkin, saya tak punya BlackBerry.

Lagi pula saya rindu menulis surat. Terpikir tadinya menulis surat untuk Presiden, tapi saya ragu apakah saya ben

...

Berita Lainnya