SBY & ARB

Minggu, 16 Mei 2010

Putu Setia

Ketika penyiar televisi berkata, "Kami segera kembali melaporkan ricuh musik dangdut di Probolinggo," aku menekan remote. Tak ada gambar apa pun lagi di layar kaca. "Negeri ini semakin kacau, rusuh, menyebalkan. Tapi, anehnya, aku tak pernah berhenti memikirkannya," aku mengeluh.

Istriku tak bereaksi. "Sudah tujuh berita ditayangkan, semua tentang kejelekan. Mahasiswa Makassar membakar ruang kuliahnya, perang suku di Papua, banjir di Lumajang

...

Berita Lainnya