Syukur

Minggu, 28 September 2008

Putu Setia

Ada pesan pendek yang masuk ke hape saya. Isinya: "Saya sedang mudik, doakan, mohon maaf lahir-batin."

Pengirim pesan, sahabat saya: Santo. Ketika saya di Jakarta, dia sopir saya. Sudah lazim bagi saya di rantau, semua pembantu-rumah saya jadikan keluarga. Dan saat saya berbulat hati kembali ke kampung menjadi petani, saya berpesan, kekeluargaan jangan sampai putus. Hidup ini adalah roda pedati, kadang kita di atas, kadang kita di bawah.

...

Berita Lainnya