Kisah Pendekar

Putu Wijaya dan pekerja seni lain membacakan cerita silat di Lampion Sastra.

Selasa, 20 Februari 2007

Podium itu dibalut warna merah. Di atasnya, dua lilin terus menyala. Juga ada buah-buahan segar yang ditaruh di dalam wadahnya. Di bagian depan podium itu, tulisan dalam aksara Cina mencolok mata. Tapi bukan di podium itu sastrawan-dramawan Putu Wijaya membaca cerita silat karya Khu Lung, Jumat malam lalu.

Putu duduk di kotak kayu warna hitam yang diletakkan di depan podium. Ia memainkan seluruh tubuhnya dalam mengekspresikan petikan cerita silat

...

Berita Lainnya