Suara Marginal Burung Merak

Rendra konsisten menyuarakan perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan.

Sabtu, 15 April 2006

JAKARTA -- Suaranya menggeletar liris. "Dengan sajak ini, bolehkah aku menyusut keringat dingin dari jidatmu?" katanya. Sejurus kemudian, tangannya menangkup wajah bulat yang menyelingi geraian rambutnya yang sebahu. Pria berkaus merah dilapis kemeja krem lengan pendek Eiger itu tak lagi bisa sembunyikan tangisan dari dasar hati.

Ruapan kepedihan itu sangat terasa, saat Willybrordus Surendra Broto Rendra membacakan puisi Perempuan yang Tergusur di

...

Berita Lainnya