Nenek pun Ikut Demo Tayub

Tayub mewakili kesenian orang-orang pinggiran.

Jumat, 17 Maret 2006

SOLO -- Dililit kemben, pundak para perempuan itu berkilauan diterpa sinar lampu ruangan pendapa yang dinyalakan meski hari masih terbilang sore. Ribuan pasang mata yang duduk lesehan mengelilingi mereka, seperti tak bosan-bosannya memandangi. Tapi nyaris tak ada sorot mata yang menunjukkan berahi meski tubuh-tubuh itu bergoyang pinggul. Mereka justru lebih kerap terbahak. Gelegar tawa nyaris tanpa jeda bersaing dengan iringan gamelan yang ditabu...

Berita Lainnya