Indonesia, Soekarno, dan Pelacur

Kali ini Teater Mandiri tak hanya menyajikan teror surealis.

Senin, 18 Juli 2005

JAKARTA - Seorang pelacur muncul dalam wujud seronok. Berambut keriting panjang mengembang, ia protes dengan kehidupannya yang mesti menjual tubuhnya untuk menghidupi keluarganya. Klise. Namun, gaya stereotip itu sedikit dipermak dengan keberanian sang pelacur. Sambil tetap merepet meluncurkan keluhan, ia membuka bajunya memperlihatkan dadanya yang berkutang hitam.Efek buka-bukaan ini sebenarnya tak terlalu menggoda. Apalagi tubuh pelacur itu lum...

Berita Lainnya