Sebingkai Nasib Perempuan Pilihan
Intensitas yang dimulai dengan gebrakan emosional itu pun mulai cair.
Senin, 11 Juli 2005
Jakarta -- Dari belakang kanan panggung, terdengar suara ribut-ribut dengan bahasa Lampung. Berceloteh dengan artikulasi-artikulasi yang cepat, seperti sebuah kemarahan yang terpendam puluhan tahun lantas malam itu meledak dahsyat. Seorang perempuan muncul dengan kemarahan meluap membawa sebuah tas jinjing. Rupanya perempuan bernama Eliza Hindun ini hendak minggat, membebaskan diri dari gengsi yang membuat hidupnya tersiksa.Panggung hanya diisi b...