Mengkritik dengan Banyolan

Lelaki berbusana serba cokelat itu membuka lembaran lontar yang ada di hadapannya.

Selasa, 10 Mei 2005

BANDUNG - Lelaki berbusana serba cokelat itu membuka lembaran lontar yang ada di hadapannya. Lalu ia membaca isinya satu demi satu. Panji Koming yang berdiri di sampingnya serius menyimak. Dengan suara datar dan tanpa beban, petugas perantara pekerjaan itu--seperti tertulis di papan nama yang terpasang di depan meja kayu--menyebut besarnya tarif untuk memperoleh jabatan tertentu. "Tarifnya bertingkat-tingkat sesuai dengan tingginya pangkat. Anda m...

Berita Lainnya