Doa, Tahlil, dan Puisi untuk Aceh

"Kami, para seniman, ingin menunjukkan kepedulian dan mencatatkannya dalam sejarah kemanusiaan."

Senin, 7 Februari 2005

Jakarta - Empat puluh laki-laki mengenakan baju koko putih dan berkopiah duduk melingkar. Mereka bersila di atas kain hitam berukuran 6 x 4 meter. Di sekelilingnya puluhan lilin kecil menyala menerangi ruangan lobi yang gelap. Tahlil dan salawat berkumandang syahdu dari mulut mereka.Ayat-ayat Al-Quran yang dilafalkan oleh jemaah Masjid Al-Istikharah itu mengawali acara malam doa dan renungan masyarakat seniman Jakarta untuk Aceh dan Sumatera Utar...

Berita Lainnya