Gerakan perempuan berbusana serba ungu itu tiba-tiba berubah. Ia tak lagi sekadar menari ronggeng dengan lambaian tangan nan gemulai, atau meliuk-liukkan tubuh ke kanan dan ke kiri. Dalam iringan kliningan Sunda yang menghentak-hentak, sikapnya berubah ganas. Tangannya keras memukul ke depan, ke samping, lalu kakinya menendang, menyapu dari bawah, terus dan terus. Lawannya, seorang lelaki berbusana hitam dipadu celana merah di bawah lutut, berupa...