Tafsir Mantra Pakarena

Koreografer senior Wiwiek Sipala menafsir tari ritual Pakarena dalam pembukaan Festival Salihara Ketiga. Menyajikan kontras antara gerak dan iringan tetabuhan.

Sabtu, 25 September 2010

Genderang bertalu sangat rampak, menjadikannya riuh dan emosional. Bukan kemarahan, melainkan justru sebuah kegembiraan. Mereka adalah sepuluh penari wanita berpakaian baju kurung sederhana, yang melingkar mengepung enam lelaki penabuh perkusi.

Para penari itu tak berdendang riang, tapi justru bergerak pelan. Walaupun ritme musik perkusinya sangat padat, tak menggoda penari-penari itu menggerakkan kaki dengan lincah.

Itulah Akkarena Sombali, sebuah

...

Berita Lainnya