Dari Politik Moral hingga Cerutu

Memperingati 150 tahun Max Havelaar, Erasmus Huis, Jakarta, menggelar diskusi yang membedah novel karya Multatuli tersebut.

Sabtu, 17 Juli 2010

"Ja, aku mau dibatja! Aku mau dibatja oleh negarawan-negarawan jang berkewadjiban memperhatikan tanda-tanda zaman."

Begitu tertulis dalam novel Max Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda terjemahan H.B. Jassin yang dirilis pada 1972. Novel ini ditulis Eduard Douwes Dekker, asisten residen di Lebak-dulu Jawa Barat, kini Banten. Dekker menggunakan nama samaran Multatuli yang berarti: aku telah banyak menderita

Dekker prihatin atas kesewen

...

Berita Lainnya