Dari Rubiyem sampai Angsa & Serigala

Utan Kayu Literary Biennale 2009 berlangsung pada 20-24 Oktober di Teater Salihara. Diikuti sastrawan-sastrawan dari St Martin, Karibia, sampai Semarang.

Jumat, 23 Oktober 2009

"Duh, haus banget, ya," ujar pria berambut panjang dan mulai memutih itu. Sontak penonton yang memenuhi ruang Teater Salihara malam itu tertawa tanpa dikomando. Pasalnya, pria berkaus putih dan bercelana gombrong hitam ini mengatakannya dengan spontan kala membacakan fragmen sastranya berjudul Dinding Mawar.

Dia adalah Yanusa Nugroho, cerpenis. Rabu malam lalu itu, ia berlaga di depan puluhan audiens dalam serangkaian acara Biennale Sastra Utan Kayu

...

Berita Lainnya