FLORET, KIPAS, dan PERTARUNGAN

Di Salihara, koreografer Rury Nostalgia menampilkan perang tanding Adaninggar-Kelaswara secara menarik.

Selasa, 12 Mei 2009

Tak ada anak panah diluncurkan dari busur, seperti diceritakan Yasadipura I dalam Serat Menak Cina. Detik-detik kematian Adaninggar, sang putri Cina, di tangan koreografer Rury Nostalgia diwujudkan dengan penari yang berputar-putar hingga sorot lampu redup.

Itulah klimaks dari Kumolo Bumi, nomor puncak yang dibawakan kelompok tari klasik Jawa, Padnecwara, di Teater Salihara, Sabtu lalu. Nomor itu menggambarkan pertarungan dua prajurit perempuan, A

...

Berita Lainnya