"Ngiau! kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena...."

Apito Lahire, 34 tahun, membaca puisi berjudul Kucing karya Sutardji Calzoum Bahri dengan penuh penghayatan. Suaranya naik-turun, mengikuti ritme dan emosi puisi yang dibacakan. Seniman teater dari Tegal itu adalah salah seorang peserta lomba baca puisi piala Sutardji Cal