Duh, Pendidikan Sastra Kita

Pelajaran bahasa Indonesia masih terlalu teoretis. Siswa masih diminta "mengukur" puisi, bukan menikmatinya.

Minggu, 1 Mei 2005

"Coba sebutkan tiga puisi karya Chairil Anwar," kata seorang guru SMA kepada muridnya."Aku, Kerawang-Bekasi dan...," sang murid tak menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya bersemu merah. "Yang satu nggak tahu, Pak Guru," katanya setelah terdiam beberapa saat.Begitu minimkah pengetahuan siswa-siswi sekolah zaman sekarang tentang karya sastra negeri ini? Benarkah mereka hanya kenal sepintas maestro sastra Indonesia seperti Chairil Anwar, H.B. Jassin, dan Suta...

Berita Lainnya