Misi setelah Matahari Terbit

Wajah-wajah tegang menatap lautan yang tak ramah. Gelombang tinggi seperti hendak menerkam kapal milik Badan SAR Nasional bernomor lambung KN 224 yang mereka tumpangi. Misi kapal itu adalah membawa para penyelam dari tim elite Basarnas dan TNI Angkatan Laut ke KRI Banda Aceh pada Rabu lalu, tapi gagal, karena dihadang gelombang. "Kita putar balik lagi. Ombak besar, kapal bisa pecah kalau mencoba merapat ke KRI Banda Aceh," kata kapten kapal, Ahmad.

Para penyelam yang akan ditugaskan untuk mencari bangkai pesawat AirAsia QZ 8501 di kedalaman laut sekitar Teluk Kumai itu tampak kecewa. "Saya tidur selama perjalanan, bangun-bangun saya kira sudah sampai KRI Banda Aceh, eh malah dermaga lagi yang saya lihat," kata Letnan Edi Abdilah, Komandan Komando Pasukan Katak TNI AL. Kapal akhirnya bersandar tepat satu jam sebelum pergantian tahun, Rabu tengah malam lalu, di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah.

Minggu, 4 Januari 2015

Wajah-wajah tegang menatap lautan yang tak ramah. Gelombang tinggi seperti hendak menerkam kapal milik Badan SAR Nasional bernomor lambung KN 224 yang mereka tumpangi. Misi kapal itu adalah membawa para penyelam dari tim elite Basarnas dan TNI Angkatan Laut ke KRI Banda Aceh pada Rabu lalu, tapi gagal, karena dihadang gelombang. "Kita putar balik lagi. Ombak besar, kapal bisa pecah kalau mencoba merapat ke KRI Banda Aceh," kata kapten kapal, Ahmad.

...

Berita Lainnya