BOYOLALI - Tangan keriput Sunarno masih cekatan menyeduh teh ke sederet gelas yang hendak disajikan kepada para pembeli di warungnya yang sederhana, di depan Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Sudah hampir 20 tahun, ia dan istrinya, Sujiyem, membuka warung nasi. Berdua pula mereka melayani para pembeli.

"Kalau istri saya sedang di belakang, saya yang mengambilkan nasi, sayur, dan lauk untuk pembeli," kata lelaki 65 tahun itu kepada Tempo, kemarin.