Makanan dan Minuman Sulit Tembus Pasar Ekspor
Belum banyak perajin rumahan memahami syarat standardisasi produk.
Jumat, 16 September 2011
YOGYAKARTA -- Produk makanan dan minuman dari Daerah Istimewa Yogyakarta kesulitan menembus pasar ekspor. Padahal, dengan status DIY sebagai destinasi wisata terbesar kedua di Indonesia, peluang promosi ada di depan mata.
"Cukup di-display di bandara, pasti menarik minat wisatawan asing untuk oleh-oleh," kata Direktur Direktorat Industri Agro Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian RI Enny Ratnaningtyas di sela workshop standardisasi produk
...