Memandang Gamelan Sebagai Istri
Sabtu, 28 Mei 2011
Udara cukup panas, tapi laki-laki sepuh itu tampak larut dalam pekerjaannya. Duduk bertelanjang dada, dengan sebuah gong besar di depannya. Tangannya tampak sedang mengutak-atik gong itu, sambil telinganya lekat mendengarkan bunyi yang ditimbulkan.
Siang itu, Achmad Markus, 70 tahun, sedang bekerja, melaraskan atau menyetem gamelan. "Saya hanya menggunakan insting," ujar Markus, penyelaras gamelan dari Dusun Pesayangan, Purbalingga Lor, kemarin.
...