Dia Hanya Bisa Menangis dan Tertawa

Selasa, 21 September 2010

Dingin dan lembap sisa hujan semalam masih terasa. Apalagi rumah itu berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, serta hanya terdiri atas tiga bilik: ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Tiap ruangan juga dipisahkan gedhek.

Di rumah itu, Faqih Setiawan, 13 tahun, menghabiskan waktu di sepanjang hidupnya. Entah pernah mengenal dunia luar atau tidak, yang jelas, dia hanya mengenal wajah ibundanya, Qoyimah. "Hanya bisa menangis dan tertawa. Itu saja," k

...

Berita Lainnya