Selagi Masih Ada Orang Menikah, Pasar Rambut Palsu Masih Oke

Perajin rambut palsu mulai kehilangan pasar asing karena krisis global. Mereka pun dituntut lebih kreatif, mengembangkan pasar domestik

Sabtu, 28 Februari 2009

Ruangan berukuran 10 x 20 meter itu berantakan. Untaian rambut berserak di mana-mana. Lantai keramik putih tertutup helaian rambut yang berserakan, entah potongan rambut siapa. "Kerajinan kami memang semuanya dari limbah," ujar Ngudiyono, perajin rambut palsu di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, kemarin.

Menurut pria 50 tahun ini, kerajinan rambut palsu di desa tersebut memang memanfaatkan limbah, baik yang sintetis ma

...

Berita Lainnya