Tiga pasang remaja kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Brebes duduk di atas mimbar. Di samping mimbar, rekan-rekan mereka antre, menunggu panggilan untuk memasuki bilik penentuan. Beberapa "aparat keamanan" dengan celana pendek sibuk menjaga antrean. Di bagian lain, petugas pencelup jari ke tinta tampak memegang erat tangan salah seorang pemilih yang enggan dicelupkan jarinya. "Ini wajib, biar nggak milih lagi," kata Eka Yulianti, salah satu