Berbekal Kopi, Husin Baca Puisi Empat Hari
Selasa, 26 Agustus 2008
Mata Husin telah memerah, tapi ia tak berhenti membaca. Satu demi satu kertas puisi yang dipegangnya dia baca. Setumpuk kertas lainnya telah menunggu giliran di hadapannya.
Sesekali pria 35 tahun ini mengalihkan pandangan ke arah jalan raya di depan restoran Pring Sewu, Tegal. Seakan ia berharap, arus lalu lintas Pantura yang padat membantunya mengurangi rasa kantuk. "Ini memasuki hari kedua," kata Rosyad K.H., penyelenggara acara baca puisi empat
...