Tangis Haru Sang Kepala Dusun
Selasa, 15 Juli 2008
GUNUNGKIDUL - Kemiran tak mampu membendung air matanya. Berkali-kali dia mencopot kacamata dan menyeka air matanya dengan sapu tangan. Dia bahkan tak peduli ada ratusan pasang mata memandangnya. Lelaki berusia 47 tahun itu mengenakan pakaian adat Jawa. Meski lelah, dia bertahan, tetap tegak berdiri, untuk menuntaskan kewajibannya. "Saya terharu melihat warga yang begitu rukun, kompak, dan bersemangat. Saya tidak malu ketahuan menangis di depan umu...