Superlativisme

Pagi hari menjelang pemilihan umum, saya melihat spanduk partai politik yang mengajak orang menghadiri "rapat akbar".

Senin, 22 Mei 2006

Kurnia JR

  • Redaktur Bahasa Majalah TempoPagi hari menjelang pemilihan umum, saya melihat spanduk partai politik yang mengajak orang menghadiri "rapat akbar". Saya, yang waktu itu belum berhak memilih, terperangah membacanya. Ternyata yang akbar-mahabesar--bukan hanya Tuhan, pikir saya saat itu. Apakah makna "akbar" hendak diciutkan, tak lagi "maha"?Saya merasa hal itu berlebihan sambil berpikir-pikir sebesar apa rapat yang diklaim sebagai "mahabesar" itu.
  • ...

    Berita Lainnya