Mata Sang Hari

Terperanjat saya ketika teman saya Syamsuddin Zahiri, seorang geolog yang juga pecandu bahasa, berkata, "Bahasa kita--juga bahasa Melayu--tak punya sebuah kata untuk menunjuk benda langit yang memberi kita terang dan panas sejak pagi hingga senja.

Senin, 13 Februari 2006

Nirwan Dewanto

  • Penulis bekerja untuk Jurnal Kebudayaan Kalam dan Lembar Sastra Koran Tempo Minggu.Terperanjat saya ketika teman saya Syamsuddin Zahiri, seorang geolog yang juga pecandu bahasa, berkata, "Bahasa kita--juga bahasa Melayu--tak punya sebuah kata untuk menunjuk benda langit yang memberi kita terang dan panas sejak pagi hingga senja. Sungguh ganjil.""Matahari, bukan?" sergah saya."Sesungguhnya itu gabungan dua kata. Mata dan hari. Entah sejak
  • ...

    Berita Lainnya