maaf email atau password anda salah
Pemerintah membuka opsi penambahan waktu karantina bagi pendatang dari luar negeri menjadi 14 hari. Epidemiolog mendukung rencana kebijakan yang bertujuan mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron tersebut. Untuk memecah antrean, pemerintah membuka kedatangan internasional di Bandara Juanda, Sidoarjo, serta berjanji menambah fasilitas isolasi.
Ratusan warga yang pulang dari luar negeri kesulitan mendapatkan fasilitas karantina cuma-cuma. Di Bandara Soekarno-Hatta, mereka terlunta-lunta menahan lapar dan dahaga tanpa kepastian memperoleh tempat karantina. Nasib mereka kontras dengan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan keluarganya yang mendapat 'katebelece' untuk menjalani karantina mandiri.
Pemerintah belum berencana mengetatkan pembatasan kegiatan meski varian baru virus penyebab Covid-19, Omicron, sudah terdeteksi di Jakarta. Tingginya kekebalan berdasarkan hasil riset serologi terakhir ditengarai menjadi acuan dalam melonggarkan mobilitas menjelang masa libur Natal dan tahun baru. Namun epidemiolog ragu antibodi Covid-19 yang terbentuk akan bertahan lama di tengah kehadiran Omicron.
Kasus pertama Omicron, varian terbaru virus corona, ditemukan di Wisma Atlet, Jakarta. Pemerintah melakukan sejumlah upaya tanggap darurat untuk mencegah penularan virus yang tiga kali lebih cepat dari varian Delta itu; dari menggencarkan pengurutan genom, mempercepat vaksinasi, hingga memperketat pengawasan pintu masuk ke Tanah Air. Epidemiolog meminta pemerintah mencari sumber penularan.
Pemerintah bersiap membatasi pergerakan masyarakat selama masa libur Natal dan tahun baru. Sejumlah daerah akan menggelar penyekatan hingga razia. Pertemuan G20 pun akan digelar secara hibrida. Mencegah penularan Omicron, varian baru Covid-19, yang sudah merebak di 23 negara.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.