maaf email atau password anda salah
Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan larangan ekspor CPO dan produk turunannya mulai Senin depan. Larangan itu dianulir meski harga minyak goreng curah di pasar belum mencapai target Rp 14 ribu per liter. Sedikitnya, ada tiga faktor yang menyebabkan harga minyak goreng enggan turun.
Berbagai kebijakan pemerintah belum mampu menormalkan pasokan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional. Para pedagang mengeluhkan frekuensi kedatangan barang yang saat ini berkurang dari tiga kali menjadi satu kali sepekan. Absennya peran Bulog dalam penyaluran minyak goreng curah dipertanyakan.
Sudah sebulan diberi subsidi, minyak goreng curah masih belum menyentuh harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 15.500 per kilogram. Harga di pasar masih betah di kisaran Rp 19-20 ribu per kilogram. Pedagang pasar menuding sejumlah faktor sebagai penyebabnya.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.