maaf email atau password anda salah
Komnas HAM berkali-kali mendesak pemerintah untuk mengusut kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, tapi tak digubris. Upaya non-yudisial dan sejumlah terduga pelanggar HAM di lingkaran kekuasaan menguatkan keraguan akan keseriusan pemerintah menuntaskan kasus HAM.
Rekaman kamera CCTV yang diperoleh Komnas HAM mengungkap aktivitas di rumah pribadi Ferdy Sambo pada jam terakhir menjelang kematian Brigadir Yosua. Namun pengusutan kematian Yosua masih terganjal CCTV di tempat kejadian--rumah dinas Sambo--yang diklaim rusak. Durasi 30 menit di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri itu masih diselimuti kabut gelap.
Sejumlah kepingan rekaman CCTV menunjukkan aktivitas Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Brigadir Yosua, dan Bharada Eliezer sekitar satu jam sebelum Yosua tewas. Tapi masih ada misteri di 30 menit terakhir. Tak ada CCTV yang merekam di lokasi kejadian, rumah dinas Ferdy.
Autopsi terhadap jenazah Brigadir Yosua di Rumah Sakit Polri diduga berlangsung sebelum keluarga memberikan persetujuan. Ahli forensik menengarai sejumlah keanehan pada luka di tubuh Yosua, yang bertolak belakang dengan keterangan polisi. Komnas HAM akan menguji hasil autopsi versi polisi.
Kuasa hukum keluarga akhirnya membeberkan semua bekas luka yang mencurigakan di sekujur jenazah Brigadir Josua. Selain bekas tembakan, terdapat luka mirip sayatan senjata tajam dan hantaman benda tumpul. Demi menguak penyebab kematian, keluarga menyerahkan foto lengkap jenazah kepada Komnas HAM. Mereka pun menuntut rekaman percakapan di semua nomor telepon seluler Josua—yang kini raib—untuk dibuka.
Rekaman CCTV dan hasil autopsi jenazah Brigadir Josua menjadi kunci utama membuka insiden dugaan saling tembak dua ajudan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Dekoder yang menjadi pusat CCTV di kompleks kediaman Ferdy Sambo tiba-tiba diganti oleh pihak kepolisian.
Komnas HAM menolak bergabung dengan tim khusus bentukan polisi untuk menelisik kematian Brigadir Josua. Lembaga ini memilih membentuk tim independen untuk membongkar kejanggalan dalam insiden tersebut. Selain hasil autopsi yang mencurigakan, polisi ditengarai mengganti dekoder kamera pengawas di pos satpam sehari setelah insiden penembakan.
Terbit Rencana dan kerabat diduga terlibat dalam perdagangan orang dan praktik kekerasan terhadap penghuni kerangkeng manusia di kediamannya. Polda belum menetapkan tersangka, meski SPDP kedua perkara itu diterbitkan sejak dua pekan lalu.
Komnas HAM mengungkap dugaan keterlibatan lima tentara dan dua polisi dalam kekerasan di kerangkeng manusia milik Bupati Langkat, Sumatera Utara. Komnas juga membeberkan 26 pola kekerasan di tempat perbudakan berkedok rehabilitasi narkotik ilegal yang menewaskan enam penghuninya itu.
Sejumlah tokoh Papua serempak membenarkan temuan Pelapor Khusus PBB bahwa aparat keamanan diduga menghalangi bantuan untuk pengungsi Papua. Bukan tidak mungkin nanti PBB mengirim tim investigasi jika Indonesia tak kunjung memperbaiki pendekatan dari militeristik menjadi kemanusiaan.
Tiga Pelapor Dewan HAM PBB mengirim surat tuduhan dan permintaan klarifikasi kepada pemerintah Indonesia perihal situasi HAM di Papua. Komnas HAM menilai bukan soal jawaban ke PBB, melainkan upaya memastikan kondisi hak asasi di Papua yang seharusnya membaik.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan meminta keterangan sejumlah pemimpin Komisi Penyiaran Indonesia perihal kelanjutan pengusutan perkara dugaan pelecehan seksual terhadap MS. Komnas HAM menemukan sejumlah perbedaan keterangan perihal fakta peristiwa pelecehan seksual yang dialami MS.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.