maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Sempat redup lama, wacana Jokowi tiga periode kembali bergema. Kali ini, di tengah kenaikan harga bakar bakar minyak, kelompok relawan menyerukan dukungan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo. Mereka mengklaim seruan itu sebagai aspirasi publik. Kelompok relawan lainnya plus DPR menilai langkah itu kebablasan dan melanggar konstitusi. Namun ide itu terus hidup karena dinilai menguntungkan Jokowi.
Liputan ini terselenggara berkat dukungan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) bersama The Asia-Pacific Regional Support for Elections and Political Transitions (RESPECT) dan merupakan bagian dari program kolaborasi dengan Jaring (Indonesia), Philippines Center for Investigative Journalism (PCIJ), dan Lafaek News (Timor Leste).
Polisi mengidentifikasi gerombolan perusuh yang mendompleng demonstrasi mahasiswa menolak "Jokowi 3 periode" di depan gedung DPR, Senin lalu. Gerombolan itu sempat memprovokasi mahasiswa, lalu ikut mengeroyok dosen komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando. Tempo menyaksikan kedatangan massa berpakaian hitam-hitam tersebut dan penyerangan yang mereka lakukan.
Mahasiswa bertekad melanjutkan unjuk rasa, menolak masa jabatan presiden tiga periode hingga menuntut stabilitas harga bahan pokok. Demonstrasi bakal berlangsung di berbagai kampus dan daerah hingga tuntutan mereka dipenuhi. Namun aksi mahasiswa ini tak membuat manuver para penyokong Jokowi tiga periode surut.
Organisasi mahasiswa menyusun rencana menggelar demonstrasi untuk menghentikan wacana Jokowi 3 periode. Tak cukup dengan instruksi Presiden Jokowi kepada menteri-menterinya untuk berhenti bicara penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Agenda "Jokowi 3 periode" bisa menyusup lewat pembahasan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Peluang itu terbuka karena MPR masih mempertahankan opsi pengesahan PPHN lewat amendemen UUD 1945. Sejumlah partai yang sebelumnya menolak amendemen pun tetap melanjutkan upaya menghidupkan kembali haluan pembangunan negara seperti yang berlaku di era Orde Baru itu.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.