Status aktivitas Gunung Semeru naik dari level 3 (siaga) menjadi level 4 (awas) pada Ahad siang. Sebanyak 1.979 warga mengungsi.

Relawan COP terjun menyelamatkan hewan di tempat bencana. Mengevakuasi ternak, menguburkan satwa mati, hingga melakukan penanganan medis khusus.

Akhir pekan lalu, Gunung Semeru di Jawa Timur menumpahkan material dari perutnya. Korban jiwa tidak terhindarkan meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sudah memberi peringatan kepada pemerintah daerah serta masyarakat setempat. 

Kenapa hari itu Semeru meletus? Kalau kitab Tantu Pagelaran dicermati, bisa ada berbagai tafsir. Erupsi adalah peringatan kepada umat manusia bahwa Semeru sudah mulai dinodai.

Pemerintah akan membangun kembali sekitar dua ribu rumah korban letusan Gunung Semeru. Lokasi baru diupayakan di desa yang sama, atau desa sebelahnya.

Pencarian korban erupsi Gunung Semeru terhambat hujan deras dan cucuran lava yang masih panas. Erupsi susulan tetap diwaspadai.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG telah mengeluarkan peringatan dini. Selain itu, melarang adanya aktivitas di sekitar 5 kilometer arah selatan-tenggara Gunung Semeru.

Guguran awan panas Gunung Semeru hingga kemarin sore telah menewaskan 22 orang. Sebanyak 27 orang masih dinyatakan hilang. Lebih dari 5.000 orang lainnya terkena dampak erupsi gunung berapi di Jawa Timur itu. Jumlah korban demikian besar lantaran warga tidak bersiaga mengantisipasi bencana. Peringatan dini pun tidak sampai ke seluruh masyarakat di area berbahaya.

Saat Gunung Semeru meletus, warga tengah berdiam di rumah akibat hujan mengguyur. Mereka berlarian setelah melihat abu Semeru mendekati perkampungan.

Erupsi Gunung Semeru mengganggu jalur pariwisata di Malang dan Lumajang. Sejumlah desa wisata terganggu abu vulkanis.

Masyarakat di daerah rawan bencana belum terlatih menghadapi petaka. Tanggap bencana ala Menteri Sosial Tri Rismaharini menunjukkan kesalahan bersikap dalam menangani bencana.

Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur telah merenggut 14 jiwa dan puluhan orang lainnya luka-luka. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan para warga yang tinggal di sekitar Semeru agar mewaspadai erupsi susulan. Fokus sekarang adalah mengevakuasi korban dan memenuhi kebutuhan pengungsi. Pemerintah menargetkan membangun kembali rumah yang rusak dalam waktu enam bulan.

BNPB akan memberikan dana tunggu dan membangun kembali rumah warga yang mengalami kerusakan sedang hingga berat akibat tertimbun abu vulkanis.

Gunung Semeru memiliki interval letusan yang singkat. Vulkanolog memperkirakan arah letusan cenderung ke selatan, begitu juga dengan aliran lava.

Semeru memuntahkan awan panas. Rumah hancur, kendaraan terbenam, ternak mati, dan sedikitnya 14 orang meninggal.