maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pelonggaran PPKM membuat kota jadi kembali semarak. Pusat perbelanjaan kembali dipadati pengunjung, tiket bioskop laris manis, dan panggung konser diserbu penikmat musik. Semua haus hiburan setelah dua tahun terkungkung pandemi Covid-19. Ada juga sekelompok anak muda yang menggelar fashion show dadakan di trotoar dan jadi fenomena nasional.
Film Before, Now, and Then (Nana) meraih Piala Citra sebagai film cerita panjang terbaik dan empat penghargaan lain dalam Festival Film Indonesia 2022 pada November lalu. Berlatar era 1960-an di Jawa Barat, kisah film itu mengadaptasi novel biografi Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Bagaimana proses kreatif Ahda mencipta dari karya sastra hingga masuk dunia sinema?
Setelah mati suri selama masa pandemi Covid-19, film Indonesia bangkit. KKN di Desa Penari ditonton lebih dari 9,2 juta orang dan menjadi film terlaris sepanjang sejarah. Ekky Imanjaya, dosen ilmu perfilman Binus University, menuliskan bahwa jumlah penonton, festival, dan penghargaan sepanjang tahun ini melampaui rekor pada 2019, yang sebelumnya disebut sebagai tahun emas perfilman Indonesia.
Jogja NETPAC Asian Film Festival, yang berlangsung secara daring dan luring, memutar 137 film dari 19 negara. Film-film itu terbagi dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Ada 13 film panjang utama terpilih yang memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards.
Dea Panendra mengawali kariernya di dunia hiburan dari panggung kompetisi tarik suara. Keberuntungan membawa jebolan Indonesian Idol itu terjun ke dunia seni peran. Mouly Surya mengajaknya bermain dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, yang mengantarnya memenangi kategori pemeran pendukung wanita terbaik FFI 2018.
Pekerja film di daerah terus berkarya dengan segala keterbatasan di tengah pandemi. Proses produksi film para sineas lokal ini memperoleh dukungan dari sutradara ternama dan pemerintah daerah. Tak cuma menggelar pelatihan dan memberikan sokongan dana, mereka juga menyediakan bioskop alternatif hingga festival demi memajukan industri perfilman daerah.
Para pembuat film di daerah tetap berkarya meski menghadapi berbagai keterbatasan di kala pandemi. Ada yang konsisten membuat film pendek, berdurasi panjang, hingga format lainnya, seperti video podcast. Penayangannya juga mengandalkan media sosial hingga bioskop.
Arawinda Kirana menjadi aktris terbaik di tiga festival bergengsi dalam waktu berdekatan. Pemeran film Yuni ini meraih Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021, Snow Leopard dalam Asian World Film Festival 2021 di Los Angeles, dan terbaru The Silver Yusr Award dalam Red Sea International Film Festival, Jeddah, Arab Saudi.
Film Penyalin Cahaya karya sutradara Wregas Bhanuteja memborong 12 penghargaan dari 17 nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Film itu meraih Piala Citra antara lain untuk film cerita panjang terbaik dan sutradara terbaik.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.