maaf email atau password anda salah
Film Before, Now, and Then (Nana) meraih Piala Citra sebagai film cerita panjang terbaik dan empat penghargaan lain dalam Festival Film Indonesia 2022 pada November lalu. Berlatar era 1960-an di Jawa Barat, kisah film itu mengadaptasi novel biografi Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Bagaimana proses kreatif Ahda mencipta dari karya sastra hingga masuk dunia sinema?
Dea Panendra mengawali kariernya di dunia hiburan dari panggung kompetisi tarik suara. Keberuntungan membawa jebolan Indonesian Idol itu terjun ke dunia seni peran. Mouly Surya mengajaknya bermain dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, yang mengantarnya memenangi kategori pemeran pendukung wanita terbaik FFI 2018.
Film Penyalin Cahaya karya sutradara Wregas Bhanuteja memborong 12 penghargaan dari 17 nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Film itu meraih Piala Citra antara lain untuk film cerita panjang terbaik dan sutradara terbaik.
Sineas muda Indonesia terus bermunculan. Karya mereka menembus berbagai festival penting di Tanah Air dan mancanegara. Temanya beragam, dari isu sosial, masyarakat urban, budaya lokal, hingga gender dan kesetaraan. Semakin banyak sineas yang meraih penghargaan internasional.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.