maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Rekaman kamera CCTV yang diperoleh Komnas HAM mengungkap aktivitas di rumah pribadi Ferdy Sambo pada jam terakhir menjelang kematian Brigadir Yosua. Namun pengusutan kematian Yosua masih terganjal CCTV di tempat kejadian--rumah dinas Sambo--yang diklaim rusak. Durasi 30 menit di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri itu masih diselimuti kabut gelap.
Sejumlah kepingan rekaman CCTV menunjukkan aktivitas Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Brigadir Yosua, dan Bharada Eliezer sekitar satu jam sebelum Yosua tewas. Tapi masih ada misteri di 30 menit terakhir. Tak ada CCTV yang merekam di lokasi kejadian, rumah dinas Ferdy.
Komnas HAM memeriksa 20 rekaman kamera pengintai untuk menelusuri kematian Brigadir Yosua. Rekaman itu diambil dari 27 titik, dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga rumah pribadi Ferdy Sambo. Yosua masih hidup saat ia dan rombongan tiba di rumah Ferdy.
Komnas HAM memeriksa tim dokter forensik untuk menelusuri penyebab luka dan kematian Brigadir Yosua. Meski telah memperoleh informasi dari proses autopsi sebelumnya, Komnas masih menunggu hasil autopsi ulang—yang mungkin akan lebih sulit dilakukan jika jenazah telah mengalami pembusukan. Keluarga Yosua berharap memperoleh titik terang.
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah dinas mantan Kepala Divisi Propam Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren tiga, Jakarta, 23 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ekshumasi makam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J bakal dilakukan pada Rabu pekan ini. Autopsi ulang melibatkan ahli forensik dari TNI dan RSCM.
Autopsi terhadap jenazah Brigadir Yosua di Rumah Sakit Polri diduga berlangsung sebelum keluarga memberikan persetujuan. Ahli forensik menengarai sejumlah keanehan pada luka di tubuh Yosua, yang bertolak belakang dengan keterangan polisi. Komnas HAM akan menguji hasil autopsi versi polisi.
Di tengah penyelidikan kepolisian yang tak kian terang, keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat melaporkan dugaan pembunuhan berencana. Kejanggalan bertambah pada malam saat jenazah ajudan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo itu dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.