maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Bisnis pariwisata yang ditujukan semata-mata untuk mencari keuntungan ekonomi akan merusak lingkungan dan tatanan sosial-budaya masyarakat. Muncul sebagai antitesis pariwisata massal, pariwisata berkelanjutan mewajibkan pelaku industri memperhitungkan dampak ekonomi, sosial, serta lingkungan saat ini dan masa depan.
Pariwisata berkelanjutan diterjemahkan sebagai aktivitas wisata yang memperhitungkan dampak lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi di masa kini dan masa depan. Konsep ini dikembangkan untuk mengurangi efek negatif pariwisata massal. Tempo mewawancarai Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengenai ide dan implementasi pariwisata berkelanjutan.
Wisata berjalan kaki menjadi pilihan anak muda hingga orang dewasa dalam mengisi waktu liburan. Ada yang ingin mengisi konten media sosialnya, mencari tempat makan yang belum banyak diketahui orang lain, serta melihat lebih dekat tempat-tempat bersejarah. Ada juga anak muda yang punya hobi berjalan kaki menyusuri gang.
Sejumlah penyedia wisata berjalan kaki kembali bergeliat begitu pandemi melandai. Setiap kali penyelenggara membuka pendaftaran rute walking tour tertentu, jumlah pesertanya membeludak. Bukan hanya warga lokal, peserta juga berasal dari luar daerah, bahkan dari luar negeri.
Tempat wisata di sejumlah daerah bisa menjadi pilihan rekreasi pada masa libur Lebaran. Pengelolanya, perusahaan ataupun masyarakat desa, bersiap menyambut para pemudik. Di samping mempercantik atau menambah wahana baru, mereka juga menyiapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.