Digital nomad alias para pengelana digital yang mencari uang sambil bertualang ke berbagai tempat belakangan semakin populer. Gaya hidup ini semakin menguat pada masa pandemi Covid-19, ketika bekerja jarak jauh menjadi semakin lazim. Mereka yang menempuh jalan ini mengaku lebih bahagia dan produktif.
Digital nomad. Foto: Freepik. tempo : 168579307645_
Sembilan tahun lalu, Nur Cholis, yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa asing asal Malang, Jawa Timur, membuat keputusan besar dalam hidupnya. Ketika itu, Cholis memilih gaya hidup nomaden dengan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Pilihan itu diambil karena ia menyadari bahwa dirinya punya sifat yang mudah bosan dan enggan terikat pada pekerjaan kantoran.
“Karena saya orangnya enggak betahan. Sejak awal saya membangun karier
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.