Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

7
Desember
2019
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaTopik 2/2 Selanjutnya
Topik

Percaya Diri dengan Sekolah Rumah

Metode homeschooling dianggap mengasah bakat dan kemampuan anak.

Edisi, 7 Desember 2019
Profile
Tempo
Anak-anak homeschooling Kerlap mengikuti jelajah alam Pramuka, 14 November lalu. Kerlap/Wanda Soepandji

Bagi Ellen Nugroho, menggunakan metode sekolah rumah bukan berarti mengurangi waktu anak untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya dan lingkungan sekitarnya. Bekerja sebagai direktur eksekutif pada sebuah lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan dan toleransi di Semarang, Jawa Tengah, Ellen sering mengajak anaknya berinteraksi dengan rekan-rekan kerjanya.

Ia tak lagi asing apabila harus membawa si buah hati terjun langsung bersinggungan dengan lingkungan yang plural. Si anak pun tak canggung mengikuti ibunya membawa misi untuk meneliti dan membumikan pluralisme dalam acara Parakan Heritage and Pluralism Tour, di Parakan, Jawa Tengah, awal tahun ini. "Saya bisa mengajaknya meneliti keberagaman di sana. Langsung praktik dan memberi pendampingan saat membaca literaturnya," kata Ellen di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Kamis lalu.

Cara itu membuat anaknya terlatih untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menerima pendidikan toleransi sejak dini. Berkaca dari pengalaman itu, Ellen pun menyayangkan adanya stereotipe dan prasangka negatif yang menyebut para homeschooler sebagai orang-orang yang dikucilkan secara sosial. Padahal, menurut dia, kebanyakan homeschooler adalah orang tua yang berpendidikan tinggi, berkomitmen memberi perhatian penuh, dan mengoptimalkan potensi anak. "Orang tua homeschooler yakin bahwa sekolah bukan satu-satunya tempat bersosialisasi," ujar Koordinator Nasional Perhimpunan Homeschoolers Indonesia (PHI) itu.

Ellen pun menilai metode belajar untuk anak melalui sekolah rumah kian menjadi pilihan orang tua. Pola pendidikan yang fleksibel dan menggembirakan membuat anak bisa memilih kegiatan-kegiatan yang disukai untuk mengembangkan diri. Orang tua pun langsung menjadi agen utama yang memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. "Anak homeschooling itu, ke mana pun orang tua berkegiatan, anaknya ikut."

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTYgMDY6MjM6MjYiXQ

Meskipun tren cara belajar melalui sekolah rumah meningkat, para homeschooler harus berjuang melawan stigma bahwa orang yang tidak bersekolah di jalur pendidikan formal bukanlah orang berpendidikan. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengatakan pegiat sekolah rumah seharusnya berani bersuara untuk memutus rantai stigma bahwa orang berpendidikan hanya bisa dibentuk melalui pendidikan formal.

Ia mengatakan pilihan sekolah rumah adalah upaya orang tua memberikan alternatif untuk hak anak mendapatkan pendidikan. "Positifnya, ini menjadi hak anak, bukan paksaan dari orang tua," kata Kak Seto, sapaan akrabnya.

Laki-laki berusia 68 tahun pemilik Homeschooling Kak Seto ini menganggap sekolah rumah merupakan alternatif bagi anak-anak yang tidak cocok dengan jalur pendidikan formal. Beban tugas yang memicu stres anak, kurikulum padat, guru yang galak, hingga kegiatan belajar yang mengabaikan potensi anak kerap menjadi alasan untuk memilih metode sekolah rumah. Sehingga, menurut dia, bukan berarti didikan sekolah rumah tidak berbakat dan tidak berketerampilan. "Hasil didikan sekolah rumah dan sekolah formal pun tak bisa dibandingkan."

Seto menilai lulusan sekolah rumah acap kali menorehkan prestasi cemerlang. Di Homeschooling Kak Seto (HSKS), misalnya, tercatat jebolan sekolah itu bisa berkarya di berbagai bidang, seperti menjadi koki, pebisnis, sutradara, hingga atlet. "Ada yang jadi artis sampai olahragawan. Anak-anak bisa masuk ke semua bidang," kata pencipta karakter Si Komo itu.

Menurut dia, sekolah rumah berarti mengadakan sekolah yang homey, penuh kasih sayang, suasana persahabatan, penuh perhatian individu kepada siswa, dan tidak menggeneralisasi kemampuan anak pada angka-angka. "Kalau ada yang bilang homeschooling itu just school at home, itu enggak benar. Homeschooling itu homey." ARKHELAUS WISNU

 



SebelumnyaTopik 2/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Belajar dengan Gembira
  • Percaya Diri dengan Sekolah Rumah

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Garuda terancam Denda

    Menteri Perhubungan akan menjatuhkan denda kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam kasus penyelundupan sepeda motor besar di dalam pesawat.

    7 Desember 2019
  • Berita Utama

    Pemecatan Ari Askhara Disambut Positif

    Presiden Joko Widodo meminta agar pencopotan jabatan tersebut menjadi pelajaran bagi petinggi BUMN lainnya.

    7 Desember 2019
  • Berita Utama

    Garuda Terancam Sanksi Korporasi

    Ferry flight seharusnya hanya membawa kru dan personel perseroan.

    7 Desember 2019
  • Cari angin

    Aklamasi

    Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional partai berlambang beringin itu secara aklamasi.

    7 Desember 2019
  • Buku

    Kisah Inspiratif Perempuan Indonesia

    Buku ini berisi kisah nyata 51 perempuan Indonesia yang cemerlang, berprestasi, menginspirasi, dan mengharumkan bangsa.

    7 Desember 2019
  • Tamu

    Didi Kempot: Kesedihan Juga Bisa Dirayakan

    Aktif berkarya sejak akhir era 1980-an, penyanyi beraliran campursari, Didi Kempot, seolah-olah lahir berkali-kali.

    7 Desember 2019
  • Sastra

    Salju Turun Lebih Awal di Tempat Ini

    Kami mulai mati sebelum salju, dan seperti salju, kami terus jatuh-Louise Erdrich dalam novel Tracks.

    7 Desember 2019
  • Sastra

    Riwayat Remi Bezancon dan Moounh Jung Soounh

    kalau kau tak tahu caranya memerah susu coba tanyakan kepada langit mediterania

    7 Desember 2019
  • Perjalanan

    Semalam di Pulau Bawean

    Pulau Bawean menyimpan keindahan bahari yang menantang. Pantainya berpasir putih.

    7 Desember 2019
  • iTempo

    Mirrorless Bersensor Crop Kualitas DSLR

    Walau bersensor CMOS APS-C, kamera bisa menghasilkan gambar 32,5 megapiksel.

    7 Desember 2019
  • Topik

    Belajar dengan Gembira

    Banyak orang tua memilih homeschooling agar anaknya bisa belajar dengan gembira. Mereka berfokus menumbuhkembangkan potensi, minat, dan bakat serta hubungan dekat dengan keluarga.

    7 Desember 2019
  • Topik

    Percaya Diri dengan Sekolah Rumah

    Metode homeschooling dianggap mengasah bakat dan kemampuan anak.

    7 Desember 2019
  • Fotografi

    Jalan Hijrah Menghapus Tato

    Waktu bikin tato, enggak jerit-jerit," kata seorang pria saat menemani istrinya yang tengah menjalani penghapusan tato di Masjid Al-Kaaffah, Bandung, Jawa Barat, awal Oktober lalu.

    7 Desember 2019
  • Ilmu dan Teknologi

    Tanam Duit di Ranah Digital

    Sudah lebih dari 160 ribu orang menjadi investor reksa dana dan produk keuangan lain.

    7 Desember 2019
  • Seni

    Ketika Musim Hujan Puisi Tiba

    Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival diikuti sekitar 100 sastrawan dari dalam dan luar negeri. Memaknai musim hujan.

    7 Desember 2019
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pemerintah Percepat Penyelesaian Rancangan Omnibus Law

    Pelaku usaha mengawal proses penyusunan draf.

    7 Desember 2019
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    4 Desember 2019
  • Metro

    Jalan Tol Kunciran-Serpong Dibuka Mulai Pagi Ini

    Pada Maret 2020, ruas itu terhubung dengan Bandara Soekarno-Hatta.

    7 Desember 2019
  • Internasional

    Duka Afganistan atas Kepergian ‘Paman Murad’

    Tetsu Nakamura menerima penghargaan Ramon Magsaysay pada 2003.

    7 Desember 2019
  • Nasional

    Pemicu Konflik Internal TVRI Diduga Masalah Lama

    Kebijakan dewan direksi membeli hak siar Liga Inggris diduga menjadi penyebab konflik.

    7 Desember 2019
  • Nasional

    Tindakan Represif Aparat Meningkat

    Jumlah pengaduan kekerasan naik 348 laporan dibanding tahun sebelumnya.

    7 Desember 2019
  • Olah Raga

    Potensi Dua Emas Aldila

    Di partai final ganda campuran hari ini, Aldila berpasangan dengan Christopher.

    7 Desember 2019
  • Olah Raga

    Hajar Myanmar

    Indra Sjafri siapkan eksekutor adu penalti.

    7 Desember 2019
  • Olah Raga

    Derbi Sulit untuk United

    Solskjaer meminta pemainnya tampil seperti saat mengalahkan Tottenham Hotspur.

    7 Desember 2019
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved