Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

8
September
2018
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaTopik 1/2 Selanjutnya
Topik

Bersilat Hingga ke Eropa

Pencak silat makin populer. Merambah sampai ke Eropa dan ajang tarung bebas mixed martial arts. Asian Games ikut mendongkrak popularitasnya.

Edisi, 8 September 2018
Profile
Tempo
Bersilat Hingga ke Eropa

Sejumlah remaja mengenakan seragam berwarna serba hitam, Sabtu pagi pekan lalu. Mereka duduk lesehan tanpa alas di halaman padepokan pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), di Kecamatan Mangunharjo, Madiun, Jawa Timur. Rupanya, mereka tengah menunggu giliran diuji sebelum disahkan menjadi pendekar pada bulan Muharam menurut kalender Islam, yang jatuh pada 11 September.

Dalam ujian itu, mereka tidak diminta memperagakan jurus ataupun tenaga dalam. Mereka malah harus menunjukkan seekor ayam jago kepada para penguji yang merupakan pengurus perguruan pencak silat itu. Secara bergiliran, para siswa menyerahkan ayam kepada penguji dan diletakkan di atas bangku, lalu diraba untuk diteliti.

Menurut pengurus PSHT, ini untuk mengetahui psikologi calon pendekar. "Percaya dirimu kurang, salatmu masih kurang rajin, emosimu belum stabil," kata seorang penguji kepada siswa yang duduk di hadapannya. Siswa itu mengangguk mendengar penilaian penguji.

Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan padepokan pencak silat yang berdiri sejak 1922. Pendirinya adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, murid Ki Ngabehi Surodiwirjo. Perguruan pencak silat ini merupakan satu dari 10 perguruan historis yang terdaftar di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTggMTM6MTQ6MjMiXQ

Para pesilat dari PSHT sering meraih beragam prestasi nasional dan mancanegara. Yang terbaru adalah di Asian Games belum lama ini. Dua pesilatnya, Puspa Arumsari dan Aji Bangkit Pamungkas, meraih emas di pesta olahraga terbesar di Asia itu. Walhasil, silat memperoleh 14 emas dalam perhelatan tersebut. Tak pelak, silat pun menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.

Puspa Arumsari dan Aji Bangkit Pamungkas adalah pesilat yang berprestasi di kompetisi pencak silat internasional. Sebelumnya, Puspa Arumsari pernah mendapat medali perunggu di SEA Games 2017. Sedangkan Aji Bangkit Pamungkas pernah meraih gelar juara pertama di Asian Championship di Chengju, Korea Selatan.

Baik Puspa maupun Aji juga telah melewati ujian ayam jago di perguruan itu. Ketua Dewan Pusat PSHT, Issoebiantoro, mengatakan pengujian melalui ayam jago merupakan cara simbolis untuk mengetahui kepribadian calon pendekar sebelum disahkan menjadi warga PSHT tingkat satu. Hal ini sudah dilakukan sejak 1922 dan penilaiannya didasari karakteristik ayam jago serta mata batin yang dimiliki penguji.

Jadwal latihan di masing-masing cabang berbeda karena disesuaikan dengan latar belakang siswanya, baik yang anak-anak maupun dewasa. Untuk latihan itu tidak dipungut bayaran karena pelatih di sana tak dibayar. Biasanya para siswa mengumpulkan uang untuk kebutuhan mereka, seperti sewa tempat, minum, dan makan.

Saat berlatih, para siswa mempelajari gerakan silat yang bersifat fisik. Selain fisik, para siswa mendapat pendidikan rohani agar mereka meningkatkan keimanan kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesama manusia. Para siswa PSHT dituntut untuk menjalankan ajaran leluhur mereka, yaitu menekankan budi luhur dan persaudaraan. Filosofi persaudaraan itu dinilai mampu membina hubungan antar-manusia lantaran berbicara dari hati ke hati.

Para siswa membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa diwisuda menjadi warga tingkat I. Namun itu pun mempertimbangkan usia dan kedewasaan siswa. Siswa laki-laki dapat disahkan pada usia minimal 17 tahun, sedangkan perempuan pada usia 15 tahun. "Bagi yang lolos menjadi warga tingkat I bisa menggunakan sabuk putih," kata Ketua Umum Pusat PSHT, R. Moerdjoko, kepada Tempo, Sabtu pekan lalu.

Setelah tingkat I, ada jenjang II dan III. Namun hanya segelintir siswa bisa terpilih masuk ke jenjang itu. Alasannya, jenjang itu lebih mempertimbangkan batin ketimbang fisik. Siswa yang berbakat menjadi atlet akan digiring mengikuti kejuaraan di berbagai tingkat, dari tingkat kabupaten sampai internasional.

PSHT bisa terus berkembang karena berusaha menyesuaikan dengan zaman. Hal itu bisa berupa penyesuaian jadwal latihan dan membuka cabang di daerah lain. Sampai saat ini, PSHT membuka cabang di 281 daerah di Indonesia dan sudah membuka 23 cabang perguruan di sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Rusia. "Warga PSHT yang menjadi TKI membuka cabang di sana."

Salah satu warga PSHT juga sudah mengenalkan pencak silat ke ajang pertarungan mixed martial arts atau MMA. Biasanya, petarung yang tampil di ajang tarung bebas MMA adalah mereka yang menguasai bela diri muay Thai, jiu jitsu, ataupun karate, namun kini pesilat pun mulai muncul di ring oktagon.

Sosok itu bernama Suwardi, 34 tahun, yang merupakan juara kelas terbang One Pride MMA. Ajang tarung bebas ini ditayangkan oleh satu stasiun televisi swasta dan mendapat penghargaan Panasonic Gobel Award sebagai program pertandingan olahraga terfavorit pada tahun lalu.

Suwardi merupakan petarung ajang bebas yang menimba ilmu di PSHT. Ia mengaku, banyak pihak menentang keinginannya membawa pencak silat ke turnamen MMA. "Setelah saya menjadi juara kelas terbang pada 2016, banyak pendekar dan guru mendukung pendekar silat bertarung di ajang MMA," katanya kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Suwardi menuturkan, niatnya adalah menjadikan pencak silat tak hanya sebatas ilmu bela diri dan mempertahankan diri, tapi juga dapat digunakan dalam turnamen profesional MMA. "Banyak teknik, mulai dari pukulan, bantingan, hingga kuncian, yang bisa digunakan dalam pertarungan turnamen MMA."

Jika seorang petarung ingin naik tingkat dari petarung amatir menjadi pro yang bertarung di arena MMA, Suwardi mengatakan, ia tak bisa mengandalkan satu jenis bela diri saja, tapi minimal mesti menguasai 3-4 jenis bela diri lain. Sebabnya, Suwardi juga menguasai bela diri muay Thai dan Brazilian jiu-jitsu.

Pelbagai profesi dan pekerjaan sempat ditekuni ayah tiga anak ini sebelum menjadi petarung MMA. Ia pernah berjualan bakso di Madura, menjadi mekanik bengkel sepeda motor, bahkan mandor di perkebunan kelapa sawit di Sukabumi. Setelah menjadi juara, Suwardi banyak menerima tawaran mengajar di sejumlah padepokan silat di Jabodetabek, salah satunya sasana Synergy Asta, Bogor.

Suwardi merasa, jika hanya mengajar, penghasilan tak akan mencukupi periuk nasi keluarganya. Namun ia juga dipercaya oleh sejumlah pengusaha nasional dan anak pejabat untuk mengajar bela diri secara privat. "Dibayar dengan hitungan per jam, dan nilainya cukup besar."

Suwardi kerap menggelar seminar sebagai perwakilan PSHT untuk mengenalkan pencak silat menjadi petarung MMA. Programnya adalah membuka sasana bagi pendekar silat yang ingin terjun menjadi petarung MMA kelas amatir. Harapannya, petarung yang menjadi juara di turnamen MMA kelas amatir akan mewakili daerahnya dan dipertandingkan dengan juara dari daerah lain, lalu diambil satu orang untuk dikarantina menjadi petarung pro di turnamen MMA nasional dan internasional.

Makin populernya bela diri ini juga dirasakan oleh para atletnya. Sebut saja yang dialami suami-istri peraih medali emas di Asian Games 2018, Iqbal Chandra Pratama dan Sarah Tria Monita. Mereka masih merasa rikuh jika ada masyarakat menghampiri mereka dan meminta foto bersama. "Kaget, karena keluar dari kebiasaan kami. Enggak masalah, tandanya mereka mendukung kami," kata Iqbal kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Dan yang paling sering diajak berfoto adalah Iqbal. "Banyak perempuan ajak foto (Iqbal), saya sih enggak apa-apa," ujar Sarah.

Menurut Iqbal, hidup sebagai atlet pencak silat sekarang sudah jauh lebih baik dari yang dulu. Ia menyatakan hal itu bukan hanya dari segi kesejahteraan, tapi juga peralatan yang digunakan di arena pertandingan. "Sekarang ada bonusnya, ada videotron juga, ada video replay, bengkaknya saja yang masih sama," ucap Iqbal, terkekeh.

Iqbal mengaku mengenal pencak silat sejak kecil karena kedua orang tuanya merupakan atlet pencak silat. Namun orang tuanya justru mengarahkannya untuk terjun ke olahraga di luar pencak silat, seperti sepak bola, renang, dan senam. Ia menduga orang tuanya tak ingin dirinya merasakan pahitnya kondisi menjadi atlet pencak silat dahulu. Apalagi dahulu, kata Iqbal, masih banyak yang menganggap pencak silat sebagai olahraga aneh.

Meski diarahkan ke olahraga lain, Iqbal kembali ke pencak silat. Ia merasa minat dan bakatnya memang lebih cocok di pencak silat. Maka mulailah ia berlatih pencak silat sejak 2007. Selain medali emas di Asian Games, Iqbal tercatat juga pernah meraih medali perak di kejuaraan dunia pencak silat di Denpasar, Bali, pada 2016.

Senada dengan Iqbal, Sarah juga lebih dulu terjun menjadi atlet voli. Ia tumbuh di keluarga yang menekuni olahraga voli, yakni kakak dan ibunya. Merasa postur tubuhnya kurang cocok dengan olahraga itu, ia beralih ke pencak silat. Sejak 2010, ia menekuni pencak silat secara serius.

Kejenuhan akan latihan juga dialami kedua atlet ini. Mereka biasanya menyiasatinya dengan bermain game. Hal serupa dilakukan pesilat peraih medali emas Asian Games lainnya, Komang Harik Adiputra. Selain bermain game, pesilat asal Bali ini mengatakan terbiasa menggunakan variasi latihan untuk menghindari kejenuhan dan bermain bulu tangkis.

Komang, 23 tahun, bercerita sudah belajar pencak silat sejak duduk di kelas VI SD di sekolahnya dan di perguruan Bakti Negara, karena orang tuanya pelatih di perguruan itu. Motivasi awalnya adalah untuk berolahraga, mencari teman, dan menjaga diri.

Selanjutnya, ia pun mencatatkan prestasi. Ia pernah mendapat medali emas di PON 2016, perunggu dalam kejuaraan dunia pencak silat di Bali pada 2016, medali emas di Korea Open 2017, dan medali perak di Belgia Open 2018. "Kerja keras terus, prosesnya panjang, hasilnya memuaskan," kata Komang kepada Tempo, Rabu lalu.

Apresiasi dari pemerintah dalam bentuk bonus atas prestasinya dinilai makin memotivasinya untuk lebih berprestasi. "Bonus (dari Asian Games) itu akan saya gunakannya untuk memperbaiki pura milik keluarga." Namun Komang melarang keluarganya menonton dia bertanding. Ia merasa konsentrasinya akan terpecah jika ditonton keluarga.

Ia juga bercerita bahwa pencak silat juga makin digemari di Bali. Banyak anak muda Bali tertarik mendalami pencak silat. Menurut dia, kini hampir setiap SD di provinsi itu memiliki ekstrakurikuler pencak silat.

Komang sendiri bertekad untuk terus berprestasi sampai usia 35 tahun. Setelah itu, ia ingin menjadi pelatih agar ada generasi baru yang bisa terus berprestasi di pencak silat. Ia juga berharap suatu saat nanti pencak silat bisa dipertandingkan di Olimpiade. "Saya benar-benar berharap silat bisa masuk (Olimpiade) dan saya ikut (tampil) di sana." NOFIKA DIAN NUGROHO | GABRIEL WAHYU TITIYOGA | M. SIDIK PERMANA | ROFIQI HASAN | DIKO OKTARA



SebelumnyaTopik 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Bersilat Hingga ke Eropa
  • Jurus Menaklukkan Hollywood

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Geliat Pencak Silat

    Pesilat Indonesia berjaya dalam perhelatan Asian Games 2018. Di luar arena, seni bela diri ini lebih bergeliat.

    8 September 2018
  • Berita Utama

    Perluasan Pasar Ekspor Digeber

    Sebanyak 6.474 komoditas ekspor bebas bea masuk ke Australia.

    8 September 2018
  • Berita Utama

    Pasar Otomotif Australia Jadi Incaran

    Kementerian Perdagangan menilai pasar otomotif Australia potensial menjadi ladang ekspor produk kendaraan bermotor dalam negeri.

    8 September 2018
  • Berita Utama

    Kebun Bibit Srengseng Terancam Hilang

    Sekretaris Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Uus Kuswanto, merasa gusar. Sebab, instansinya bisa kehilangan lahan kebun bibit tanaman hias yang terletak di Srengseng, Jakarta Barat.

    8 September 2018
  • Berita Utama

    Penggugat Lahan Kebun Bibit DKI Diduga Rekayasa Bukti

    Surat keterangan dari Lurah Srengseng menjadi kunci putusan.

    8 September 2018
  • Cari angin

    Caleg Koruptor

    Koruptor itu tidak pakai bekas. Maksudnya bekas koruptor.

    8 September 2018
  • Peristiwa

    Ketua Tim Kedua Kubu Beda Keunggulan

    Erick kuat di kalangan pemilih muda. Djoko punya banyak pengalaman kepemimpinan.

    8 September 2018
  • Nasional

    Zumi Diduga Korupsi Ramai-ramai dengan DPRD Jambi

    Sebanyak 53 anggota DPRD diduga menerima uang ketok palu.

    8 September 2018
  • Nasional

    Kejaksaan Teliti Pelanggaran HAM Berat di Aceh

    Kejaksaan Agung masih meneliti berkas penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atas dugaan pelanggaran HAM berat di Aceh semasa pemberantasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada kurun 1989-1998.

    8 September 2018
  • Nasional

    Pemerintah Didesak Ungkap Dalang Pembunuhan Munir

    Komnas HAM menilai bukti rekaman bisa menjadi pintu masuk penyelidikan baru.

    8 September 2018
  • Nasional

    Pengurus Golkar Kembalikan Duit Suap PLTU Riau-1

    Seorang pengurus Partai Golkar mengembalikan uang sebesar Rp 700 juta yang diduga berasal dari dana korupsi proyek PLTU Riau-1 ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

    8 September 2018
  • Nasional

    Tempo Raih Udin Award 2018

    Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia memberikan penghargaan Udin Award 2018 kepada Tempo Media.

    8 September 2018
  • Pentas

    Tarian Geometris

    Para penari menyuguhkan gerakan yang matematis dan geometris. Kareografer Ayelen Parolin terinspirasi dari gerakan ritual suku tradisional.

    8 September 2018
  • Kuliner

    Diplomasi Rasa dari Amerika

    Menonjolkan olahan daging premium, pencuci mulut klasik, dan cocktail kelas dunia.

    8 September 2018
  • Buku

    Para Musuh Sains

    Pinker meyakini sains akan terus berkembang dan mengalahkan musuhnya melalui pendidikan dan pers.

    8 September 2018
  • Sastra

    Sensei dan Aku

    Sensei[1] datang ke rumah kami di akhir musim semi. Dia mengaku sebagai ahli kaligrafi dan ayah menerima kedatangannya dengan ramah.

    8 September 2018
  • Perjalanan

    Pesona Kota Favorit Penguasa Eropa

    Penguasa Eropa yang silih berganti menduduki Praha membuat kota klasik di Eropa Tengah ini memiliki banyak wajah. Mulai dari gaya romantik, gotik, renaisans, barok, hingga art nouveau.

    8 September 2018
  • iTempo

    Plus-Minus Digital Voucher

    Digital voucher sangat bergantung pada database dan jaringan.

    8 September 2018
  • iTempo

    Sinartus Sosrodjojo, CEO dan Pendiri Gilkor: Voucher Digital Mudah Dimonitor

    Gilkor, perusahaan yang menawarkan solusi interaksi dan kesetiaan pelanggan, pekan lalu meluncurkan sistem digital voucher.

    8 September 2018
  • Tamu

    Indonesia Mampu Selenggarakan Olimpiade

    Asian Games 2018 bukan hanya kompetisi olahraga multi cabang terbesar di Benua Asia, namun juga pertunjukan seni budaya yang begitu kaya.

    8 September 2018
  • Film

    Sang Sultan yang Romantis

    Dari kisah cinta yang kandas hingga penyerangan Mataram terhadap VOC di Batavia.

    8 September 2018
  • Internasional

    Calon Presiden Brasil Ditikam Saat Berkampanye

    Jair Bolsonaro, kandidat Presiden Brasil, ditikam di tengah keramaian saat berkampanye di Minas Gerais, negara bagian tenggara Brasil, Kamis sore.

    8 September 2018
  • Internasional

    AS Mengklaim Punya Bukti Suriah Siapkan Senjata Kimia

    Serangan ke Idlib bakal membuat warga mengungsi ke Turki.

    8 September 2018
  • Internasional

    Pengadilan Internasional Berhak Usut Genosida di Myanmar

    Para hakim di Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court/ICC memutuskan memiliki kewenangan atau yurisdiksi untuk mengusut dugaan genosida terhadap etnis Rohingnya.

    8 September 2018
  • Metro

    Anies Minta Himpunan PAUD Penuhi Syarat Dana Hibah Rp 40,2 Miliar

    Dana hibah sebesar Rp 40,2 miliar dari pemerintah DKI Jakarta untuk Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI tak kunjung cair meski sudah tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

    8 September 2018
  • Metro

    Proyek Delapan Jembatan Penyeberangan Ditunda Tahun Depan

    Banyak alasan, sehingga hanya dua jembatan yang bisa dibangun.

    8 September 2018
  • Ilmu dan Teknologi

    Teknologi Finansial, Cicil: Layanan Keuangan Khusus Mahasiswa

    Bisa untuk membayar uang semester dan setoran uang pangkal.

    8 September 2018
  • Ekonomi dan Bisnis

    Cadangan Devisa Kembali Menyusut

    Berkurang US$ 14,08 miliar sejak awal tahun sampai Agustus 2018.

    8 September 2018
  • Ekonomi dan Bisnis

    Perusahaan Teknologi Finansial Ilegal Meningkat

    OJK menemukan 182 perusahaan peer to peer tak berizin.

    8 September 2018
  • Ekonomi dan Bisnis

    Penjualan Emas Digital di Tokopedia Dihentikan

    Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan menghentikan kegiatan jual-beli emas digital PT Aurum Karya Indonesia melalui perusahaan marketplace Tokopedia.

    8 September 2018
  • Topik

    Bersilat Hingga ke Eropa

    Pencak silat makin populer. Merambah sampai ke Eropa dan ajang tarung bebas mixed martial arts. Asian Games ikut mendongkrak popularitasnya.

    8 September 2018
  • Topik

    Jurus Menaklukkan Hollywood

    Sejumlah pesilat terjun mengenalkan pencak silat melalui medium film. Karyanya bahkan sampai ke Hollywood.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Menyambut Asian Para Games

    Indonesia mengincar peringkat ketujuh.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Febri Tak Perkuat Persib Saat Jamu Arema

    Persib Bandung dipastikan tidak akan diperkuat Febri Hariyadi saat menjamu Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 melawan Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis pekan depan.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Lini Depan Persija Masih Tumpul

    Persija Jakarta sepertinya masih berat dalam mengarungi putaran kedua lanjutan Liga 1 2018.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Adu Kuat Osaka dan Williams

    Peluang besar bagi Nadal dan Djokovic ke final.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Debut Sempurna Ryan Giggs

    Resep suksesnya, Wales meracik pemain muda dan yang berpengalaman.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Ketangguhan Tim Terkecil La Liga

    Huesca berbenah stadion demi tampil di kompetisi teratas Spanyol.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Liliyana Gantung Raket Akhir Tahun

    Pemain penyumbang medali mendapat bonus dari klub masing-masing.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Wesley Sneijder Gantung Sepatu

    Sungguh manis cara Wesley Sneijder mengakhiri masa baktinya untuk tim nasional Belanda.

    8 September 2018
  • Olah Raga

    Main Aman

    Jordan Pickford ogah banyak gaya saat Inggris menjamu Spanyol.

    8 September 2018
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved