Para Pujangga Timur
Muhary Wahyu Nurba masih ingat betul apa yang terjadi hampir empat dasawarsa lalu, saat ia pulang dari sekolah, menuju rumahnya di Pasar Terong, Makassar. Di pasar itu, di salah satu meja, terserak berbagai macam senjata tajam, lalu ada secarik kertas yang memberitahukan bahwa sebentar malam akan ada pertarungan penghabisan antara dua kelompok yang sudah lama bermusuhan. Pukul empat sore, ibunya dan juga semua orang di Pasar Terong menutup rumah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini