Ani Ema Susanti
Penata Rumah Tangga Jadi Sutradara
Andai sang ayah tak terjerat utang akibat krisis moneter, Ani Ema Susanti barangkali tak akan pernah menjejakkan kaki di Hong Kong. Selepas SMA, perempuan kelahiran Jombang, 6 Agustus 1982, itu terpaksa kerja serabutan di Surabaya untuk membantu penghidupan kedua orang tuanya. Padahal ia sebetulnya ingin sekali kuliah.
Ani mengisahkan, dia pernah bekerja menjadi pelipat kertas untuk dijadikan kantong. Upahnya cuma lima ribu perak per hari. "Untuk m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini