Mencari penganan khas Indonesia kini memang tak sulit. Sebab, di setiap pusat belanja besar pasti ada. Rasanya pun tak kalah asyik dibandingkan dengan olahan nenek moyang kita dulu.
Sebut saja klepon, kue yang terbuat dari tepung ketan, berbentuk bola kecil warna hijau (sari daun pandan), dan dibalut dengan parutan kelapa, selalu menjadi favorit orang tua-muda. Ketika kulitnya yang kenyal digigit, isinya akan meleleh di dalam mulut. Itulah nikmatnya menyantap klepon. Makanan khas lainnya yang tak kalah gurih adalah serabi Solo. Terbuat dari tepung bersantan, kemudian ditaburi buah nangka atau pisang, hmmm rasa nikmat serabi itu pasti tak akan hilang seharian.
Yang manis lainnya adalah kue lapis khas Manado, balapis. Rasa cokelatnya yang pekat jadi sedikit pahit. Pastinya bahan yang digunakan cokelat asli. Sedangkan tepung berasnya yang dipadu dengan santan kental menghasilkan kue lapis yang lezat. Terasa glenyer-glenyer di lidah. Mengunyah kue lapis asli Manado membuat pikiran kita bernostalgia ke masa lampau.
Jika tak suka cokelat, ada pilihan rasa lainnya, yaitu rasa pandan. Warna hijau pada balapis biasanya asli daun pandan. Kue ini memang sangat menggugah selera. Selain tampilan warnanya menarik, irisannya cantik, karena menggunakan pisau acar yang bergelombang.
Untuk menu utamanya yang sering kali menjadi favorit segala bangsa (baca: bukan saja orang Indonesia) adalah nasi goreng dan sup buntut. Meski bertabur minyak, kombinasi rasa gurih, asam, dan pedas tak jarang dikangenin orang Indonesia yang sedang melancong ke luar negeri. Belum lagi ada Nasi Liwet dari Solo, Gudeg dari Yogya, pempek Palembang, ikan bakar dan sup konro dari Makassar, serta Nasi Rawon Surabaya.
Nah, apa pun pilihan Anda, masakan tradisional khas Indonesia itu kini bisa dinikmati setelah atau menjelang shopping di mal. Hanya, dari segi harga, masih banyak yang mengeluhkan harganya yang angin-anginan. Kadang mahal, kadang murah. Juga penyajian, masih banyak para pelaku bisnis kuliner yang tidak menyadari pentingnya penampilan penganan tradisional tersebut. Tak perlu porselen dari Eropa untuk menyajikan masakan khas Indonesia. Contohnya karedok. Menu khas daerah Jawa Barat ini bisa disajikan dalam sebuah piring cantik yang juga khas di daerah asalnya. Misalnya piring yang terbuat dari bambu atau tembikar yang dilapisi daun pisang. Selebihnya tinggal promosi.
Kalau sistem penyajian dan promosi sudah lancar, harga makanan tradisional pasti bakal lebih seragam, di mana pun Anda membelinya.
Dengan harga yang masuk akal, menyantap kue klepon dan es cendol di sebuah kafe di pusat belanja terkenal pasti akan lebih nikmat. SDJ